Fasisme dan Secangkir Espreso

Dalam sejarah, kopi pernah berkali-kali dilarang oleh pihak penguasa karena dianggap dapat membangkitkan perbuatan makar. Namun tidak demikian bagi pemimpin fasis Italia, Benito Mussolini. Simak kisah mengenai minuman kopi espreso khas Italia ini dalam wacana politik fasis dan masa setelah tumbangnya fasisme.

Fasisme dan Secangkir Espreso

 

Secangkir kopi bisa membuat orang-orang berkumpul dan ngobrol asyik hingga berjam-jam. Ternyata karena hal ini juga kopi pernah menjadi minuman yang kontroversial. Pada awal mula sejarah kedai kopi, tempat ini menjadi ruang bagi para lelaki untuk berkumpul dan mendiskusikan masalah-masalah sosial dan politik. Bagi beberapa pemimpin, hal ini dianggap dapat membangkitkan perbuatan makar. Karena alasan-alasan yang berkaitan dengan kecemasan penguasa, kopi dilarang di Mekah pada 1511, Kairo pada 1532, Konstantinopel pada 1623, dan Prusia pada 1777, dan hampir dilarang di Inggris pada 1675.

Namun, pendiri Partai Fasis Nasional Italia, Benito Mussolini, pada masa kekuasaannya sama sekali tidak merasa terancam oleh banyaknya laki-laki yang berkumpul di kedai kopi. Sebaliknya, ketika ia berkuasa pada 1922–1943, kedai kopi justru dijadikan bagian penting dari propagandanya untuk membangun identitas nasional bangsa Italia. Kopi yang dibuat di kedai kopi dengan teknologi mesin espreso modern buatan Italia menjadi simbol "laki-laki Italia modern" yang seperti secangkir espreso: kuat dan energik.

Berkat propaganda Mussolini ini juga kata barista menjadi populer hingga kini. Mussolini menolak penggunaan istilah “barman”, istilah yang berasal dari musuhnya–bangsa Inggris, dan menggantikannya dengan istilah lokal yang jadi mendunia: “barista”.

 

Mesin espreso La San Marco 1935

 

Sementara pemerintah fasis Italia menggunakan espreso untuk mendukung gagasan tentang lelaki Italia yang kuat, dinamis, dan energik; sekutunya, Jerman memiliki pandangan yang sama sekali berbeda tentang kopi. Imbauan untuk tidak minum kopi muncul lagi dalam sejarah ketika rezim Nazi menyatakan bahwa kopi adalah minuman berbahaya. Kafeina dipandang sebagai stimulan yang akan meracuni dan melemahkan tubuh ras asli Jerman.

Untungnya, orang-orang Jerman tidak harus kehilangan rasa kopi yang nikmat itu. Tentunya Anda pernah mendengar decaf–minuman kopi tanpa kafeina? Inilah hasil inovasi Ludwig Roselius pada 1905, pengusaha kelahiran Bremen, yang menemukan cara mengikiskan kafeina dari biji kopi. Ketika Hitler berkuasa, decaf menjadi minuman untuk kaum muda, generasi yang akan melahirkan generasi ras Arya baru yang sehat dan murni. Siapa sangka ada hubungan yang begitu erat antara kopi decaf dan fasisme?

Kita lanjutkan cerita tentang decaf pada lain waktu. Kita kembali ke Italia!

Pada 1933, Alfonso Bialetti, seorang ahli logam Italia, akhirnya menyelesaikan sebuah ciptaan bersejarah yang akan mengubah kebiasaan minum espreso, bukan hanya di Italia tetapi di dunia. Pada tahun tersebut, Bialetti menciptakan sebuah alat yang dapat membuat espreso dengan mudah di rumah. Alat yang ia namai “Moka Express” itu merupakan inovasi yang terbuat dari aluminium, bahan logam yang Mussolini nyatakan sebagai produk unggulan Italia. Jadi kloplah dengan politik fasis: sebuah alat untuk membuat minuman nasional (sang espreso) dengan menggunakan produk nasional (aluminium) dan diciptakan oleh bangsa Italia sendiri!

 

Bialetti Moka Express

 

Meski tampak sangat cocok dengan suasana fasisme saat itu, ternyata alat Moka Express tidak terlalu ngetren selama masa perang. Ini disebabkan, antara lain, oleh produksi dan pemasaran yang terbatas. Baru ketika pasca-Perang Dunia II, ketika putra Bialetti meluncurkan pemasaran berskala nasional dan meningkatkan produksi Moka Express, alat pembuat espreso ini berubah menjadi kebutuhan pokok rumah tangga Italia.

Tumbangnya fasisme di Italia pada akhir Perang Dunia II diikuti oleh perubahan nilai-nilai menyangkut keluarga yang juga membuat peran-peran gender dalam rumah tangga lebih fleksibel. Perubahan ini turut mendorong penerimaan Moka Express yang lebih baik oleh masyarakat Italia. Berkat kehadiran alat Moka Express, secangkir espreso kini dapat dibuat di tengah-tengah suasana kehangatan keluarga di rumah. Hal ini mengubah espreso dari minuman yang diasosiasikan dengan ranah publik–ranah laki-laki–menjadi minuman milik keluarga di ranah privat. Pascaperang Moka Express pun meluas penggunaannya di luar Italia dan menjadi ikon coffeemaker modern.

Perubahan dan inovasi mengikis wacana politik yang dahulu melekat pada minuman espreso; secangkir espreso Italia tidak lagi menjadi bagian dari pencitraan fasis. Begitulah serunya dinamika politik, seseru secangkir espreso Italia yang enak!

 

(Updated 21 April 2020)

 

Artikel ini merupakan saduran dari artikel penulis berjudul Politics and a Good Cup of Italian Espresso yang pernah diposting di thetundra.com (https://thetundra.com/#post-lizahadiz-teoptwhgfaboczkduqmavmldjkiniq).

 

Sumber:

AncientPages.com (2018) ‘King Charles II of England Banned Coffeehouses in 1675.’ Ancient Pages. http://www.ancientpages.com/2018/06/18/king-charles-ii-of-england-banned-coffeehouses-in-1675/ [Diakses 19 Oktober 2019]

Blotnick, Emmy (2013) ‘5 Historical Attempts to Ban Coffee.’ Mentalfloss, http://mentalfloss.com/article/12662/5-historical-attempts-ban-coffee [Diakses 30 September 2018]

Chrystal, Paul (2016) A Drink for the Devil: 8 Facts about the History of Coffee.’ HistoryExtra https://www.historyextra.com/period/medieval/history-coffee-facts-discovery -use-drink-social-revolution/ [Diakses 12 Oktober 2019]

Greaves, E.  (2016) The History of Italian Espresso: Do You Know Your Coffee History? Perfect Daily Grind [Diakses 19 Oktober 2019]

Joshua, Myron (2018) ‘The Story of the Bialetti Moka Express.’ I Need Coffee. https://ineedcoffee.com/the-story-of-the-bialetti-moka-express/ [Diakses 19 Oktober 2019]

Schnapp, Jeffrey T. (2001) ‘The Romance of Caffeine and Aluminum.’ http://earlymodernconversions.com/wp-content/uploads/2016/03/Schnapp-The-Romance-of-Coffee-and-Aluminum.pdf [Diakses 19 Oktober 2019]

Seddaca, Matthew (2017) ‘Why the Nazi Party Loved Decaf Coffee. Atlas Obscura. https://www.atlasobscura.com/articles/decaf-coffee-nazi-party [Diakses 18 Oktober 2019]

 

Sumber Gambar:

Gambar utama: Pinterest.com

Gambar 1: Lasanmarco.com

Gambar 2: Amazon.com

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.