Gincu

Gincu warna muda

Gincu
Gincu warna muda

Sore menjelang. Warna langit perlahan berubah kekuningan. Bayang-bayang pepohonan kian memanjang.

Berarti tak lama lagi gelap datang. Perempuan muda itu bergegas meraih kunci kendaraan.

Gemerincing bel-bel segera menemaninya menari menuju motor biru di halaman.

Tanpa menutup gerbang, ia memacu motor cukup kencang. Tak dihiraukannya polisi tidur yang membuatnya terbanting cukup keras.

Sambil mengumam kesal, perempuan dengan helm hitam itu menyapu jalan aspal. Dengan lihai memainkan motor di antara kendaraan yang sama-sama berkejaran.

"Cepat ya, paket ini khusus buatmu" begitu pesan singat dari Emma, teman barunya.

Meski ramai, perempuan itu bisa tiba di tempat tujuan dalam 10 menit saja. 

"Aku di depan," tulisnya. Jarinya segera menekan tanda hijau. Sedetik kemudian pesan telah terbaca.

Seorang perempuan muda keluar dari pintu gerbang. Wajahnya dipenuhi senyum. Tangannya mengengam tas kertas berwarna ungu.

"Ini hadiah untukmu. Pasti sesuai dengan warna kulitmu. Percaya deh," serunya. Senyum tak pernah lepas dari bibir bersaput gincu berwarna muda.

Perempuan itu membuka tas kertas berwarna ungu. Dikeluarkannya sebatang gincu bersegel plastik.

Dipandanginya gincu dan gadis pemberinya bergantian. "Terima kasih," jawabnya pendek.

Gincu itu berwarna cerah, serupa dengan yang dipakai Emma. Seperti katanya, warna gincu serasi dengan warna kulitnya yang bersih.

Tapi Emma tak tau kalau bibirnya tak sekalipun tersapu gincu. Perempuan itu sudah muak dengan tumpukan gincu yang harus dicoba dan diberi taburan kata-kata sihir penggoda.

 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.