Metamorfosa

Metamorfosa
Berkas:Ketupat weaving 5.jpg - Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Pembuat: Gunawan Kartapranata
Hai! Perkenalkan, aku janur. Bentukku panjang dan pipih, yang diperkuat oleh tulang di sepanjang badanku. Tulang itu akrabnya disebut sebagai lidi. Aku bisa tumbuh sebagai helaian daun pohon kelapa, atau rumbia, dan bisa juga enau. Pokoknya, segala rupa tumbuhan jenis palma besar.
 
Tapi, khusus aku yang ini berasal dari pohon kelapa.
 
Karena adanya lidi pada tubuhku, maka aku tampil tegak lurus dan kaku di sepanjang batang daun. Namun, ketika aku dilepas dari batang dan sang lidi dipisahkan dari tubuh, jadilah aku lembaran lemah gemulai bagai gerakan penari. Warnaku kuning ceria menyenangkan dan membangkitkan semangat. Semakin menua warnaku tak kuning lagi dan aku sudah bukan janur lagi.
 
Dalam kehidupan manusia, percaya tak percaya, fungsiku lumayan banyak lho! Kalian sering lihat aku kan di perayaan-perayaan penting semisal pernikahan? Di mana aku memegang peranan yang tak kalah pentingnya. Menyambut tamu di depan lokasi pernikahan, dan menjaga pasangan pengantin di pelaminannya. Kelenturan helaianku memungkinkan aku dimanipulasi ke dalam berbagai bentuk hiasan.
 
Tak hanya lentur, sifat lainku adalah tahan panas tinggi. Itu sebab aku kerap diajak masuk dapur. Manusia menjadi pandai mengolah berbagai makanan berbahan beras-berasan berkat kehadiranku. Aku lah yang menemani beras menjalani proses pematangannya di dalam belanga. Saat beras matang, warnaku akan berubah bagai layu, tapi tak mengapa. Itu bukan pengorbanan, melainkan kehormatan untukku. Sungguh membanggakan bahwa berkat aku maka beras yang sudah matang itu mempunyai rasa yang khas.
 
Ada berbagai jenis makanan yang diolah memakai janur. Tapi, dalam kehidupanku kali ini aku mengincar hanya satu tujuan. Yaitu, untuk menjadi kulit buat makanan yang satu ini. Ketupat. Oh, tapi bukan sembarang ketupat ya. Targetku adalah ketupat lebaran.
 
Dalam keseharian, ketupat matang selalu bisa ditemukan dijajakan orang. Di daerah manapun di Indonesia yang kau datangi, pasti ada yang menjual ketupat sebagai teman makan hidangan khas setempat. Itu biasa! Sementara, ketupat lebaran lain lagi ceritanya. Maka, aku benar-benar berharap bahwa aku bisa menjadi bagian dari jajaran kulit ketupat lebaran. Kau paham, kan?
 
Apa!? Kau tak tahu kenapa? Ah, masak kau tak tahu bahwa ketupat lebaran itu penting. Bahkan sangat penting. Ia adalah pusat, dalam hal makanannya tentunya, perayaan Hari Raya Idul Fitri. Hari di mana umat Islam merayakan kemenangannya setelah berpuasa selama 29 atau 30 hari. Hore sekali, bukan!?
 
Untuk saat penting itu, setiap rumah tangga pasti menghadirkan ketupat. Bayangkan!!! Tak heran apabila permintaan akan janur di hari-hari menjelang lebaran meningkat tajam. Keriuhannya sudah bisa dilihat di jalan-jalan, di mana onggokan ikatan-ikatan maha besar janur tampak berseliweran menumpang berbagai kendaraan. Apakah itu pada mobil bak terbuka, motor roda dua, atau di atap bajaj.
 
Pasar-pasar pun tiba-tiba dipenuhi gelombang kuning yang menggemaskan itu! Baik yang masih dalam helaian ataupun yang sudah teranyam sebagai kulit ketupat. Semua menunggu pembeli. Para pembeli pun tampak hilir mudik seru membawa belanjaannya, yang dilengkapi oleh si kuning-kuning itu. Ada yang menjinjing rencengan kulit ketupat, tapi ada juga yang menenteng ikatan helaian janur berlidi.
 
Tak sembarangan orang lho yang bisa membuat kulit ketupat! Hanya mereka yang handal dan terlatih saja yang bisa melakukannya. Benar-benar orang terpilih! Sebagian orang sepertinya bahkan menyukai keasyikan saat menganyam helai-helai janur yang sudah dilepas lidinya. Karenanya, dapat dipahami mengapa alih-alih membeli kulit ketupat jadi, mereka memilih helaian janur untuk dianyam sendiri di rumah.
 
Yaaah..., umumnya sih orang lebih suka membeli kulit ketupat jadi dan lalu menikmati proses memasaknya saja. Namun, tak kurang juga yang memilih untuk membeli atau memesan ketupat matang dan menikmati proses terakhir ketupat. Yaitu, memakannya bersama rendang, sayur godog, opor ayam, bubuk kedele, dan lainnya.
 
Helaian janur yang digunakan sebagai kulit ketupat pun tak sembarangan. Ada syarat-syarat tertentu yang harus kami penuhi. Secara ukuran, harus cukup panjang dan lebarnya. Dalam hal usia, tak boleh terlalu muda tapi juga jangan terlalu tua. Aku yakin bahwa aku pasti bisa bermetamorfosa menjadi kulit ketupat yang baik, karena aku termasuk dalam kualitas di persyaratan itu.
 
Terserah apakah aku akan dibuat menjadi kulit ketupat kepal bersudut tujuh, ataukah jajaran genjang bersudut enam. Sama saja. Yang penting, aku bisa berkolaborasi bersama beras di dalam belanga untuk mencipta ketupat lebaran!   =^.^=
 
 
 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.