Kisah Seorang (Ibu) Fotografer

Kisah perjuangan seorang ibu 4 orang anak menjadi fotografer

Kisah Seorang (Ibu) Fotografer
Art of dark mode

Aku mengenalnya tahun 1991 awal masuk SMPN 1 Pare. Tri Wilujeng, seorang gadis mungil lincah untuk anak seusianya, hingga akhirnya aku tahu dia mempunyai suara yang merdu menjelang kelulusan kami pada tahun 1994. Saat SMP itu aku memang jarang bergaul dengan teman-teman SMP jadi tidak banyak yang aku tahu kehidupan mereka diluar sekolah.

Terpisah waktu 22 tahun akhirnya kami dipertemukan oleh WAG, waktu itu ada yang mengundang aku masuk ke grup WA teman sekelas. Sekitar tahun 2016 mereka berinisiatif mengasakan arisan, tujuan awalnya sih untuk kopdar reuni, arisan hanyalah media penyambung tali silaturahmi saja.



Jujur, aku masih penasaran dengan suara merdunya itu meski tidak pernah sekalipun dia menyanyikan sebuah lagu lagi untuk teman-temannya sampai saat ini hahaha.

Hingga teman-teman sekelas SMP dahulu saling bertukar sosmed, aku tertarik sama hobinya yang lain yaitu fotografi. Begitu indah dan tampak artistik menurutku meski hanya bermodal hape kentang.

Menghidupi ketiga anaknya sendirian serta seorang ibu yang sudah uzur usianya bukan perkara mudah baginya setelah berpisah sama suami pertamanya. Namun dia bukanlah perempuan lemah yang mudah menyerah pada kerasnya dunia begitu saja, salut. Didukung oleh suami keduanya yang telah memberikan 1 orang anak perempuan yang lucu dia mempelajari semua hal tentang dunia fotografi.

Sempat melintas di beranda IGku hasil karyamu yang diendorse oleh salah satu toko buku di Pare tidak diapprove dengan alasan kurang profesional karena hanya modal hape. Helllooooo, seni itu tidak harus dengan modal mahal, tapi ide, tenaga dan waktu itu sendiri yang tidak bisa ditakar dengan uang. Apalagi waktu 4 hari terbuang sia-sia demi pekerjaan yang tidak kamu bayar.

Sekali lagi Tuhan Maha Baik, berbagai project foto produk dia dapatkan setelah itu dari customer lainnya. Alahmdulillah.

Hari ini aku berkesampatan bersua dengannya lagi disesi pemotretan putrinya yang di endorse oleh salah satu butik pakaian hijab di cafe Alinea Kediri.
Dari sini aku percaya, bukan perkara mudah menjadi fotografer. Demi mendapatkan hasil foto yang bagus seorang fotografer harus rela 'dlosoran' dilantai maupun masuk kolam.

Baiklah kawan, suatu saat aku ingin menggali hobimu ini di akun youtubeku. Semoga perjalan hidupmu menginspirasi orang lain, usiamu memang tak lagi muda namun jiwamu tak pernah tua.
So, saatnya kita berpisah sementara kawan, besi-besi begelku sedang menunggu dirumah belum terjamah 30 kg hahaha.
Sukses buatmu kawan.
Apalagi saat ini kamu sudah memiliki kamera DSLR buat bekal pekerjaan yang menjadi hobimu.

Jika anda ingin menggunakan jasa beliau untuk foto produk silahkan kunjungi portofolio beliau di akun IG http://instagram.com/triwilujeng3..



Kediri, 17 April 2021
20.41

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.