Luapan Peremcuan

Luapan Peremcuan

 

Rasa ini sebenarnya lelah, hampir tak berdaya.

Menggali mencari sebongkah permata.

Tak berhasil gigih berusaha.

 

Bersinergi berstrategi mengerahkan tenaga sepenuh hati.

Walau sebatas mimpi recehpun sangat berarti.

 

Siang dan malam menjadi waktu tak menentu.

Hanya bermodal kekuatan yang tersisa di kalbu.

 

Rasanya malu, berkhayal menjadi seperti ratu.

Tapi nasib jadi upik abu.

 

Bukan... bukan tidak bersyukur, hanya luapan hati yang jujur.

Dalam gelap dan tersungkur, berharap syahdu ingin semua rasa dengan tidur, tanpa cemas dan ngelindur.

 

Hari berganti, beban bertambah.

Rasa ingin berkeluh kesah, pikiran tak berhenti bermuhasabah.

Seluruh indera dibombardir mencari jalan rezeki yang berkah.

 

Bersimpuh di atas sajadah.

Menadahkan tangan dan berdoa.

Kecemasan dan keresahan, hanya kepadaNya aku pasrah.

Semoga ini adalah jalan terbaik menuju Jannah.

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.