Pecundang negeri

Aku dulu pernah mendengar cerita, cerita singkatnya begini

Dulu ada yang bercerita kepadaku tentang ayahnya, ayahnya mengidap penyakit keras, dia sangat bingung apa yang harus dia lakukan setelah mendengar amanah dari ayahnya, aku penasaran apa yang di amanahkan oleh ayahnya sampai sampai dia kebingung, lalu dia melanjutkan ceritanya, ternyata apa yang di amanahkan ayahnya adalah menggantikan ayahnya sebagai seorang petani, ya benar ayahnya seorang petani, dan aku di buat penasaran lagi oleh cerita dia, bagaimana bisa yang jelas jelas anak seorang petani ini adalah seorang sarjana yang memiliki gelar dan dia bisa mendapatkan sebuah pekerjaan yang lebih pantas dari seorang petani, namun ayahnya meminta dia untuk menjadi seorang petani. Banyak sekali pertanyaan di otakku saat dia bercerita, lalu iya bercerita kembali, benernya ada beberapa hal yang membuat ayahnya ingin dia menjadi petani. Ayahnya bercerita kepada dia bahwa ayahnya dari dulu menafkahkan keluarganya lewat ayahnya menjadi petani, ayahnya memiliki sawah yang sangat luas dan ayahnya bingung jika ayahnya sakit siapa yang akan mengurus sawahnya tersebut, dan itu yang menjadi salah satu alasan mengapa  ayahnya menginginkan anaknya menjadi petani. Tapi ada sebab lain yang lebih penting dari itu dan ini yang menjadikan aku kagum dengan pemikiran ayahnya. 

Ayahnya pernah bercerita kepadanya, tak sekali dua kali ada orang pengusaha yang datang kepada ayahnya untuk membeli lahan sawah tetapi ayahnya selalu menolak tawaran itu, bukan karena harganya yang tidak sepadan atau apapun itu, tapi ada alasan lain kenapa ayahnya tetap mempertahankan sawahnya tersebut mespipun lahan di sekitar sawah ayahnya sudah banyak yang laku terjual dengan harga yang sangat tinggi, ternyata alasan mengapa ayahnya tidak menjual lahan tersebut dan sekaligus ini menjadi alasan paling utama mengapa ayahnya menginginkan anaknya menjadi petani adalah karena ayahnya berfikir secara tidak langsung negara kita sedang di jajah. Aku yang mendengarkan cerita itu terdiam, otak aku langsung berfikir keras, kita di jajah dari mana?, sedangkan kita sudah merdeka, lalu dia melanjutkan kembali bercerita, ya kata ayah negara kita secara tidak langsung sedang di jajah, lihatlah banyak sekali lahan lahan sawah yang menjadi bangunan bangunan besar yang dibuat oleh perusahaan asing, lahan sawah semakin menyempit, apakah ada dari mereka yang memikirkan jika nantinya tidak ada lahan sawah lagi bagaimana?, apakah mereka tidak sadar bahwa mayoritas masyarakat di negara kita mata pencahariannya sebagai petani?, apa mereka tidak mau bersyukur di lahirkan di negara agraris di mana semua tanaman akan tumbuh subur di tanah ini?, sudah cukup kita di jajah selama 350 tahun, sudah cukup kita di buat menderita, jangan sampai kita di jajah kembali. Dan dari cerita ayahnya itu dia tersadar dan dia memutuskan untuk menjadi petani, dia tidak mau jadi pecundang untuk negaranya sendiri. Dari cerita singkat ini aku belajar banyak hal, bahwa hal yang seringkali kita anggap sepele dan bahkan tidak pernah kita pikirkan dalam benat kita sekali pun sebenarnya sangat berpengaruh sekali untuk negara kita.