(TERLIHAT) BERWIBAWA

(TERLIHAT) BERWIBAWA

Namanya Zacky. Ia adalah seorang Karyawan yang sangat ambisius. Sering kata-kata ambisi ini Ia ungkapkan kepada teman maupun karyawan lainnya. Terkadang membosankan siiiih, tapi bagiku sangat beralasan. Zacky punya prestasi yang OK dan punya keberanian mengungkapkan ide-ide orisinal di depan rapat. Hari ini Ia memasuki kehidupan yang berbeda dibanding sebelumnya.

Sebagai Manejer baru, Aku harus terlihat layak dan lebih Smart dari anak buahku, demikian apa yang ada dibenak Zacky ketika ia bergegas menuju meja barunya di lantai sepuluh Gedung Mewah itu. Pagi-pagi sekali Ia sudah tiba dan mencoba menata meja menurut seleranya.  Memang perusahaan itu menerapkan konsep open manajemen dimana setiap meja hanya dipisah secara virtual, sehingga setiap orang bisa saling lihat dan mendengar percakapan orang lain.

Untuk meja Manejer terpisah dari kelompok meja Karyawan biasa/staf. Demikian pula dengan meja Zacky, ia mendapatkan posisi di sudut ruangan, selain bisa mengawasi setiap pekerjaan bawahan juga melihat pemandangan sekitar lewat jendela kaca yang berada di sampingnya. Zacky sudah lama merindukan tempat itu dan kini saatnya Ia bisa menikmati mimpinya sebagai manejer Keuangan.

Dengan semangat membara Ia menyusun mejanya secara apik. Ada rak tempat file yang bersifat “MENDESAK” diletakkan di sebelah kanan, yang “BISA DITUNDA” diletakkan sebelah kiri. Miniatur mobil sport idamannya diletakkan di bagian depan dan tidak lupa rak tempat meletakkan smartphone di sebelah kiri belakang. Ia keluar dari mejanya dan langsung berjalan menjauhi meja tersebut untuk memastikan apakah sudah terlihat apik, berwibawa atau apalah istilah kerennya. “Yess, so far OK!!!!” katanya setengah berteriak kegirangan.

Tidak lama kemudian satu persatu karyawan datang dan silih berganti memberi ucapan selamat Pagi dan langsung menuju meja masing-masing untuk memulai aktifitas. Pagi itu seharusnya Ia melakukan briefing terlebih dahulu untuk menyampaikan apa yang menjadi fokus hari itu dan mendiskusikan hal yang penting lainnya.

Zacky terlambat menyadari dan ia sedikit merasa malu dan serba salah. Ia mencoba melepas pandangannya ke seluruh ruangan dan ketika pandangannya tertuju pada Karyawan di depannya, terlihat Karyawan tersebut sedang asyik berbicara via telepon. Ia mencoba mendengar percakapan tersebut dan sepintas terdengar obrolan tentang dirinya.Intinya menyayangkan kenapa sebagai manejer baru tidak melakukan briefing Pagi seperti biasanya.

Merasa kurang dihormati dan Zacky tidak terima, dengan sedikit emosi ia menyambar Smarttoolyang tergeletak di atas meja dan pura-pura berbicara.

“Yaa, Siap Pak. Terima kasih atas kepercayaan Bapak untuk memilih Saya menjadi manejer. Saya akan berikan yang terbaik untuk perusahaan dan peningkatan disiplin menjadi prioritas Saya selama tiga bulan ke depan. Mohon Saya diberikan kesempatan untuk membenahi Tim, terutama untuk Karyawan yang suka bertindak sendiri dan menggossip saat bekerja” kata Zacky sambil melirik Karyawan tersebut.

“Yaa, yaaa siap Pak, kebetulan Ia ada disini. Ijinkan Saya berbicara terlebih dahulu dengannya sebelum Bapak mengambil tindakan” katanya sambil meletakkan kembali smartttools tersebut.

Zacky keluar dari mejanya dan berjalan menuju Karyawan tersebut.

“Anda mendengar Apa yang barusan Saya bicarakan dengan Pak GM?” tanya Zacky.

“Hmmmm, maaf sudah Pak!” jawab karyawan tersebut.

“Anda bisa bantu Saya cari jalan keluar?” kata Zacky setengah menggertak.

“Siap Pak, Saya akan pindahkan Remote ACnya ya Paaaak!” katanya sambil berbegegas mengambil remote AC dari meja Zacky.

“GUBBBRAAAAAAAK”

 

 

 

 

 

 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.