Seni Merawat Tosan Aji Sebagai Pewaris Bangsa Berbudaya Ksatria

Seni Tosan Aji

Seni Merawat Tosan Aji Sebagai Pewaris Bangsa Berbudaya Ksatria

Prabu Siliwangi @AiNusantaraTosan aji seperti tombak, keris, dan kadga. Dari sudut pandang tosan aji sebagai senjata ruketan. Tombak di gunakan sebagai pelumpuh kekuatan militer baris depan dan pasukan kavaleri berkuda.

Keris di kenal sebagai senjata utuk mengeksekusi lawan, penghinat, prajurit atau kestria, tanpa menjatuhkan nilai moral sebagai jati diri seorang kestria.

Kriya tosan aji berupa Kadga sering di gunakan dalam dunia kontemporer sebagai pusaka tindih yang dapat menetralisir dari energi, dan radiasi virbrasi dari pusaka lainnya yang berenergi lebih powerfull agar dapat dinetralisir dan dikendalikan.

Seni merawat tosan aji di lakukan cukup mudah tujuan dari merawat sebuah bilah tosan aji agar terlindungi dari karat dan korosi yang dapat mengurangi unsur keindahan pada tosan aji.

Perawatan tosan aji bisa di lakukan seperti meminyaki bagian bilah dengan minyak wewangian yang di sukai oleh perawat. Minyak khusus di berikan menyesuaikan dengan karakter besi pada bilah ada yang cocok menggunakan minyak telon dan jafaron merah sebagai pelindung bilah dari karat dan korosi.

Bilah tosan aji ada juga yang cocok menggunakan minyak telon atau minyak jafaron saja sebagai pelumas yang melindungi bilah dari karat dan korosi serta energi serta vibrasi yang akan di pancarkan oleh tosan aji.

Selain merawat bilah dan menyeimbangkan energi serta vibrasi dari yoni tosan aji, perawat juga menyajikan wewangian lain dari alam seperti bunga telon yang terdiri dari tiga jenis bunga seperti bunga mawar, melati, kenanga, dan tambahan bunga kantil.

Filosofi dari bunga yang di sajikan sering di salah artikan sebagai makanan untuk makhluk astral yang menempati sebuah bilah tosan aji. Bunga yang di sajikan merupakan symbol do’a dari perawat dan pemilik tosan aji, karena pada masa adanya tosan aji di peradaban awal belum adanya syareat khusus yang mengekspresikan sebuah harapan dan do'a dari hamba kepada Tuhan YME.

Di dalam semboyan yang di usung oleh kerajaan Pajajaran yaitu Ksatria Siliwangi yang berarti Silih wangian, maknanya seorang manusia menebarkan persona wangi seperti karakter wibawa, welas asih, empati, saling menghormati perbedaan, toleransi, dan menjungjung tinggi nilai spiritual.

Sebagai kesatria Siliwangi bukan hanya di segani oleh musuhnya tetapi bisa bersahabat dan melindungi rakyatnya dari marabahaya, ancaman, kemiskinan, penghianatan, menjaga kedamaian dan menimbulkan suasana yang aman serta tentram. Rakyatnya bisa hidup dengan sejahtera, berkelimpahan, makmur, berkah, dan di segani oleh Negara lain.***

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.