Berjodoh

Berjodoh

Ini kali kedua aku ke Yogja. Pertama kali ke kota ini tau apa kataku ? " Aku tak suka Yogja" ternyata ini kata kutukan. Buktinya aku kesini lagi dan nantinya lagi. Memang bukan karena aku mau tapi karena tugas negara (kerjaan), kesini karena ikut workshop yang mahal itu yang pesertanya ratusan. Kalian tebak sendiri deh WS nya siapa ? Workshop yang kesimpulannya "gini aja? " tapi laris manis. Meski bukan karena mau ku, tetep dong explore Yogya. Karena WS nya masih keesokannya harinya datang sehari lebih awal penerbangan pagi pula jangan disia-siakan ya ga? Nyewa Mobil dan sopir meluncur ketempat- tempat yang terjangkau oleh waktu dan sendiri . Jadi kunamakan perjalanan ini single trip. 

Kunjungan pertama ku ke Taman Sari karena jaraknya juga dekat dari Bandara. Tetiba disana belum buka , kepagian ya. Maklum selisih waktu bali dan Yogja kan sejam. Setelah dapat tiket dan masuk keliling- keliling, gini aja ya ? Apa bagusnya sih ? Karena masih pagi ya masih sepi suasananya. Selfie sebentar lalu ada pasangan bule yang terus melangkah, dalam hati ku " ini bule kemana ya ?' Aku ikuti aja daripada keluar kan baru juga nyampe, setiap bertemu orang bule ini bertanya, aku penasaran ini tanya apa sih bulenya. Aku juga nanya sama orang , oh ternyata si bule bertanya tentang ruang bawah tanah yang namanya "sumur gumilang masjid bawah tanah" .Aku terus saja mengekori pasangan bule ini. Ada beberapa ibu/ bapak penduduk setempat yang menawarkan pakai guide ? Bulenya menolak , aku pun menolak. Cukup jauh juga berjalan tapi karena masih pagi dan berenergi jadi masih semangat- semangatnya. Dan sampai lah ditempat yang dimaksud, sibule ini sudah tau spot foto yang mereka mau sudah siap dengan kamera dan peralatannya. Disini aku berhenti mengekor , aku keliling- keliling sendiri mencoba selfie sampai tiba- tiba ada bapak ini lewat. "Sini tak bantuin foto bin apik" awalnya ku tolak tapi akhirnya ku iyakan. Akhirnya aku keliling- keliling ditemani bapak ini diceritakan kisah ini itu yang akupun sudah lupa, disuruh pose  begini- begitu. Padahal kita berkenalan tapi aku lupa nama bapak pemandu ini. Bapak ini sempat menceritakan kisah hidupnya. Yang aku pun juga lupa entah karena saking lamanya atau kurang berkesan ceritanya. Penampilan bapak ini cukup nyentrik .

Setelah ku rasa cukup akupun pamit , dan meneruskan explore tempat lain. Masih ada 3 tempat wisata yang aku kunjungi dan 3 tempat kuliner. Malam hari baru nyampe hotel dan istirahat. Wajah ini sudah kuyu dan tubuh ini lelah. Nah berjodoh itu bukan hanya  pasangan hidup .Bapak guide ini juga berjodoh, karena sudah berapa guide sebelumnya yang saya tolak dan saya memang tidak berniat untuk memakai jasa guide. Cuma luar kota. Tapi kenyataan berkata lain. Hanya waktu yang menjadi penentu atas ketidakpastian pada hidup dan semesta ini . 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.