Detektif Kama

Melanjutkan menulis dari 6 benda yang pertama terlihat: 1. Raket nyamuk 2. Kardus 3. Jam dinding 4. Printer 5. Lampu 6. Meja

Detektif Kama

Bekerja di satuan mengharuskanku untuk bekerja tanpa henti, berbagai kasus yang harus diselidiki seperti mengantri tanpa kenal putus, dari kasus remeh temeh, hingga kasus kakap kelas atas.

Tapi tidak hari ini. Sudah dari 3 bulan yang lalu aku minta untuk berlibur. Walaupun sulit, namun akhirnya Toni menyetujui.

Siang hari tepat sebelum makan siang, aku sudah sampai di daerah kebun teh. Udara yang sejuk menyelimuti, khas pegunungan di dataran tinggi, sejauh mata memandang, warna hijau membuat hati menjadi tenang, ritme hidup seolah melambat.

Kolam air panas terlihat sangat sepi. Sempurna. Suasana inilah yang selalu dibayangkan. Ketenangannya menjadikan hanya aku yang mendengarkan pikiranku berbicara

Tidak lama setelah mengganti baju untuk berendam, dari tas terdengar telpon berdering. Sebenarnya tidak pernah sekalipun berniat untuk mengangkat, namun suara deringnya tidak berhenti, semakin lama suaranya seperti terror, akhirnya dengan kesal aku angkat.

“Sialannnn!!! Toni, kenapa harus nama ini yang muncul” kutuk ku dalam hati. Aku sudah menduga cerita apa yang akan muncul setelah ini.

Sangat kesal, rasanya seperti memimpikan sebuah es krim, rela menabung untuk mendapatkannya, saat akan kau makan, sesorang menyenggol tanganmu dan eskrim itu jatuh ketanah dan hancur, seperti itulah rasanya.

Sore menjelang malam aku sudah tiba di tempat kejadian perkara, sama sekali tidak bergairah. Namun entah kenapa, setiap kulihat TKP dipenuhi dengan berbagai macam satuan sedang melakukan tugasnya, maka seketika itu pula semangat ku untuk menagani kasus terlecut.

“Halo kama, maaf aku memanggil mu disaat yang tidak tepat” toni berusaha untuk menenangkanku

“Sudahlah” aku berlalu melewatinya begitu saja

“Siapa penanggung jawab TKP kita hari ini?”

“Brandon..dia sedang di kamar mandi”

Aku berjalan perlahan mengamati sekitar ruangan yang hancur. Semuanya berkeping, noda darah terlihat dimana-mana, organ manusia nyaris semuanya terburai, tidak ada satupun yang aku lihat utuh, entah kenapa, bau busuk ini terasa sekali diruangan ini.

Kuarahkan langkah menuju kamar mandi, brandon nampak sedang mengambil serpihan-serpihan yang ada didalam kamar mandi

“Apa yang kita punya brandon?”

“Halo kama, maaf mengganggu liburanmu” tersenyum sesaat, kemudian berdiri, mengahampiri dan mengajaku berjalan kembali ke ruangan yang hancur tadi, “Kau pasti sudah tahu dengan rumah ini kan? Ini adalah salah satu rumah buruanmu Kreschov bersembunyi”

“Ya, aku tahu, lalu, mayat ini?”

“Kesimpulan sementara kami, mayat ini adalah mayat kreschov, dia meledak bersama peledak yang sedang dicoba dibuatnya, kami tidak bisa melakukan identifikasi lanjut, semua petunjuk hancur, sidik jari, gigi, wajah, tidak ada yang tersisa”

“Apaaaa..hahaha..kau pasti bergurau brandon..” aku tertawa keras

“Kau jelas sedang bercanda..hahaha..ini lucu sekali..kau berfikir ini adalah mayat kreschov????”

“Sudah 5 tahun aku memburu orang ini..dan ternyata dia mati oleh peledaknya sendiri..haha..”

Sesaat kemudian aku diam, menunduk

Kulihat tajam mata brandon

“Kau tahu, dari semua buruan yang pernah kutangani, kreschov adalah penjahat yang sangat pintar, teliti, detail, hati-hati, rencana nya matang, sangat jelas tidak mungkin dia mati karena peledaknya sendiri, perkataanmu sungguh menghina Brandon”

“Aku kehabisan petunjuk Kama” brandon perlahan menjawab

“Hhhhh..”,aku menghela napas. Sangat mengerti dengan kondisi ini. Brandon baru saja masuk kedalam satuan, tentu belum banyak pengalaman yang dimilikinya

“Jam berapa kalian mengetahui kejadian ini?”

“Kami mendapat laporan dari tetangganya tadi siang jam 11, dia bilang, tadi malam sekitar jam 12 malam dia mendengar sebuah ledakan dari arah rumah ini”

“Kau sudah berbicara dengan tetangganya?”

“Tidak bisa, setelah memberikan laporan, dia langsung menutup teleponnya, kami tidak tahu alamat rumah tetangganya”

“Hhhh, lucu sekali, kau benart-benar percaya kalau itu adalah tetangganya? lihat lingkungan sekitar rumah ini, apa kau melihat ada tetangga?? Rumah terdekat baru akan kau temukan dengan jarak 5km, tidak mungkin ledakan seperti ini bisa terdengar sejauh itu..”

“Ambil JAM DINDING yang tergeletak dibawah lantai itu?? Catat waktunya, itu adalah jam ledakan terjadi, jam dinding itu jatuh krn ledakan, kemudian berhenti” jam menunjukan jam 12:15

“Aku akan catat sebagai jam kematian mayat ini”

“Tunggu, bagaimana kau bisa memastikan klo mayat ini mati karena ledakan??”

“Perhatikan organ usus nya, warnanya menandakan itu sudah nyaris membusuk, bila dia mati karena ledakan, pasti warnanya tidak akan seperti itu, karena ledakan baru terjadi 4 jam yang lalu..”

“Maksudmu..Kreschov menggunakan mayat dan meledakannya??”

“Persis, perhatikan LAMPU yang tergantung diatas, tidak pecah. Sepertinya mayat ini tertelungkup menutupi semua peledak yang menempel di tubuhnya, sehingga ledakan kearah vertikal nya tidak terlalu besar, dan lampu itu aman”

“sepertinya aku setuju..kau hebat kama”

Aku mencoba mengumpulkan petunjuk-petunjuk lain yang mungkin berguna, prinsip dasar dalam sebuah investigasi, sekecil apapun yang kita peroleh, dapat menjadi sebuah petunjuk penting, entah itu benda, bau, suara, cerita, data, dll.

Kuperhatikan sekeliling, mataku tertuju pada  sebuah MEJA disudut ruangan, diatasnya terdapat sebuah PRINTER, selembar kertas, dan LAMPU MEJA. Di bawah meja terdapat KARDUS yang berisi RAKET NYAMUK.

“Ini barang kalian?” aku menunjuk brang-barang diatas dan bawah MEJA

“Bukan, itu sudah ada disana saat kami datang”

“Bagaimana mungkin ledakan tidak menghancurkannya? Jaraknya hanya 3m dari pusat ledakan”

“Sepertinya Kreschov sengaja menyimpan benda-benda itu setelah ledakan”

“Aku rasa begitu, tapi untuk apa?”

Bau busuk terasa semakin menyengat, sepertinya ini bukan bau yang timbul dari mayat ini, baunya berbeda, seperti...

“Semuanya diammm..jangan ada yang bicara atau bergerak” perintahku pada semua petugas yang ada di TKP

Samar-samar, pendengaranku tidak salah, ada suara desis yang jelas, perlahan kususuri darimana asalnya, penciuman dan pendengaranku mengarahkan pada tangga menuju lantai 2, naik dan berputar semakin mendekat suaranya semakin jelas terdengar

“Brandon..” aku berteriak  “aku menemukan sebuah tabung gas yang dibuka diatas sini, perintahkan anak buah mu untuk tidak menyalakan apapun yang menimbulkan api, lakukan pencarian seisi rumah ini”

“Baiklah...” Brandon menjawab. Setelah itu terdengar suara sepatu khas polisi berlarian, tergesa-gesa menggeladah seisi rumah

Sepertinya rencana Kreschov semakin jelas, dia ingin menghapus jejak keberadaan dirinya. Selain itu dia ingin menjebak dan menjadikan rumah ini sebagai kuburan kami.

Aku bersyukur sedari awal investigasi ini dimulai, tidak ada satupun orang yang merokok didalam rumah, bila itu terjadi, mungkin saja kami sudah meledak berkeping-keping.

Tapi rasanya aneh kalau kreschov hanya mengandalkan pada kemungkinan orang menyalakan korek sebagai detonatornya, pasti tidak, dia tidak akan mengandalkan hal yang tidak pasti

“Kami menemukan 6 tabung yang lain dibawah sini kama..” Brandon berteriak

Rumah ini berada di lingkungan kebun dan hutan, lingkungannya sangat senyap, suara-suara binatang malam dapat terdengar jelas, suara jangkrik terdengar dari luar, disekitar ku terdengar banyak sekali nyamuk yang berkeliaran.

“Nyamuk..RAKET NYAMUK..Kreschov..bajingan kau..”

Aku spontan berlari, menuruni tangga, mencari dimana KARDUS dan RAKET NYAMUK itu berada, dia tidak berada dibawah meja

“Brandon..siapa yang membawa KARDUS dibawah meja ini??”

“Aku..”   

  Aku berlari menuju brandon, dan di ruang tengah Brandon sedang duduk memegang RAKET

“Hei..letakan RAKET NYAMUK itu..jangan kau nyalakan”

Dengan muka tidak mengerti, brandon meletakan dengan perlahan diatas meja.

Aku terengah-engah, terdiam, kemudian terduduk

“Hampir saja kita semua mati..itulah detonatornya” aku menunjuk RAKET itu “Bajingan itu tahu kita akan menggunakannya, lompatan bunga api dari situ akan meledakan gas yang ada di sesisi ruangan”

“Kama..adakah yang lain? Sepertinya kita harus sangat berhati-hati”

“Sejauh ini sepertinya hanya itu, perintahkan anak buah mu untuk terus menggeledah dengan sangat hati-hati, perhatikan untuk kemungkinan adanya ranjau atau apapun jebakan yang mungkin ada, karena kita sedang dijebak”

“Baiklahhh..”

Brandon kembali mengumpulkan pasukannya

Masih mengganjal, belum sepenuhnya tenang, masih ada 2 benda yang masih belum jelas untuk apa fungsinya. Aku beranjak dan mendekati PRINTER dan LAMPU diatas MEJA.

Seksama kubaca lampu itu, sepertinya ini bukan lampu boghlamp biasa, panjang gelombang nya menunjukan 200-400nm, sepertinya ini lampu UV.

“Apakah dugaanku benar..?”

Aku membuka isi printer dan mencoba mencari catridge nya, “sepertinya benar..”, catridge nya berisi tinta tidak berwarna, yang hanya akan terlihat apabila terkena sinar UV.

Lalu, kertas ini, sepertinya ada pesan yang sudah tercetak diatasnya.

Aku bergegas mencari sumber listrik, cahaya sinar UV kuarahkan pada kertas.

 

BILA ADA YANG DAPAT MEMBACA PESAN INI

AKU YAKIN DIA ADALAH KIWARI KAMAJU

ORANG YANG SANGAT MENGIDOLAKAN DIRIKU

KENAPA KAU TIDAK BERHENTI MENGEJARKU

 

HANYA SATU PESANKU:

“SELAMAT BERPUASA, PUPUK KESABARAN DALAM SUASANA PENUH COBAAN”

                                                                                                                                           -Kreschov

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.