Mengejar Senja Bersama Mama

Hanya saja .... Sudah ada sepasang kekasih yang nangkring di sana.

Mengejar Senja Bersama Mama
Photo: Wage

"Ma, SPC ngasi tugas motret sunset dan sunrise. Di mana, ya Ma, yang deket-deket saja?" tanya si Wage kapan hari.

"OK, Dik, ntar Mama cari info dulu, ya."

Mama, pasangan tendem antusias si anak, dengan sigap menjawab siap. Meskipun sebenernya juga ga punya ide di mana mo motret sunset dan sunrise. Di sini, lho, bukan di Sanur atau Kuta.

Lalu si mama teringat dengan spot foto Pohon Pengantin yang ngehits banget di kalangan anak muda. Beberapa teman juga pernah unggah foto pohon itu di FB dan IG. Maka berkejaranlah dua jempol mama di layar ponsel, demi nyari info pohon itu.

Pohon Pengantin ini terletak di Salatiga, di belakang PLN Njelog sana. Disebut pengantin, karena katanya dulu ada dua pohon. Sayangnya yang satu ditebang entah demi alasan apa. Pohon ini unik, karena batangnya yang meliuk, menawarkan siluet menggoda di saat matahari tenggelam.

Berbekal Google Map, tempat ini mudah ditemukan. Aksesnya mudah, bahkan ada tanah lapang untuk memarkir kendaraan. Wage dan mama jalan sebentar melalui pematang sawah menuju si pohon. Hanya saja ... sudah ada sepasang kekasih yang nangkring di sana. Haduh .... Gimana, nih?

Untungnya mereka cukup tahu diri ketika melihat kedatangan Wage dan mamanya. Jadi mereka turun dari pohon, dan duduk berdua di pematang sawah terdekat. Ketika Wage sedang asyik memotret pohon sambil menunggu matahari nyaris tenggelam, e ... datang serombongan anak-anak, dan mereka langsung memanjat pohon itu. Lha? Tapi berhubung matahari masih agak di atas dan belum memerah, baik Wage maupun mamanya tak berkata apa, hanya tetep jeprat-jepret di sekitaran situ.

Entah kenapa, anak-anak tak lama bermain di pohon itu. Mereka berlarian, mengambil sepeda, dan pergi entah ke mana lagi. Wage dan mama mendekati pohon itu, dan mulai memotret dari berbagai sudut.

"Bilang saja kita mau foto." Tiba-tiba terdengar suara perempuan yang sudah ada di belakang.

Ternyata ada dua perempuan muda ingin juga berfoto dengan si pohon. Wage tersenyum dan menjauh dari pohon. Memberikan kesempatan pada mereka. Bahkan beberapa kali Wage dan mamanya justru diam-diam memotret kelakuan mereka dari kejauhan. Hasilnya lumayan sih, karena sinar matahari mulai memerah tanda nyaris tenggelam, dan foto siluet bisa didapat.

Ketika kedua perempuan itu turun dari pohon dan agak menjauh, e ... sepasang kekasih tadi tiba-tiba datang menyerbu si pohon. Dengan sigap mereka memanjat, dan duduk berdampingan sambil menikmati sunset.

Sepersekian detik sebelum ngomel karena mereka mengganggu pemandangan spot foto, tiba-tiba ide segar justru datang. Wage memotret mereka di pohon. Siluet yang didapat bagus banget! Tentu tak perlu izin menampilkan foto mereka, karena hanya siluet. Tak tampak dan tak bakal dikenali wajah mereka. Yey! Malah dapat foto model gratisan. Hehehe. (rase)

- - -

Tulisan ini dipasang 10 November 2019 di blog yang sudah inactive.

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.